Ada ukuran baru untuk menilai status konservasi satwa. Indeks baru tersebut disebut SAFE (Species Ability to Forestall Extinction), dibuat oleh tim peneliti dari University of Adelaide.
Indeks SAFE dibuat berdasarkan berbagai studi yang sudah dilakukan mengenai jumlah minimum suatu spesies agar dapat bertahan hidup di alam liar. Indeks baru ini mengukur seberapa dekat suatu spesies ke jumlah minimum tersebut. "SAFE merupakan alat prediksi yang baik untuk mengukur kerentanan spesies mamalia dari kepunahan," kata Profesor Corey Bradshay, Direktur Ecological Modelling di University of Adelaide.
Diakui oleh Bradshaw kalau SAFE tidak didesain untuk menggantikan daftar spesies terancam yang dibuat oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). "SAFE merupakan tambahan, bukan pengganti," tegas Bradshaw.
Bradshaw mengatakan kalau tidak semua spesies terancam punah setara. Dengan mengombinasikan SAFE dengan daftar IUCN, informasi yang disajikan jadi lebih lengkap.
Tim peneliti mengambil contoh badak sumatra dan badak jawa yang keduanya memiliki status kritis (Critically Endangered). "Tetapi, menyelamatkan badak sumatra dari kepunahan lebih mungkin berdasarkan indeks SAFE," jelas Bradshaw. Penyelenggara konservasi bisa memilih prioritas spesies yang dapat diselamatkan lebih dulu, demikian tambah Bradshaw. (Sumber: ScienceDaily)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar