Kamis, 28 April 2011

Paus Bungkuk Navigator Hebat di Lautan


KOMPAS.com - Menurut hasil proyek pengamatan selama 8 tahun, paus bungkuk menggunakan posisi Matahari, medan magnet Bumi, dan bintang sebagai pemandu perjalanan. Paus bungkuk bisa menempuh perjalanan sejauh 16.000 kilometer dan bisa menempuh jalur lurus selama beberapa minggu.


"Padahal mereka harus melalui pusaran air, tapi mereka tetapi bisa berenang lurus," kata ilmuwan lingkungan dari University of Canterbury, Selandia Baru, Travis Horton. "Mereka menggunakan hal lain di luar tubuh mereka," kata Horton yang penelitiannya terbit di Biology Letters pada 20 April.

Paus bungkuk mencari makan selama musim panas di lautan daerah kutub. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke lautan tropis. Saat itu pula mereka kawin dan bereproduksi. Sekali jalan, mereka bisa menempuh jarak 8.000 kilometer, membuat mereka menjadi hewan dengan jarak migrasi terjauh di Bumi.

Untuk penelitian, Travor dan timnya memasangkan alat bertenaga baterai yang memberikan informasi lokasi. Berdasarkan pengamatan, tak peduli arus air, badai, dan penghalang lain, jalur paus bungkuk tidak pernah menyimpang lebih dari 5 derajat salah bermigrasi. Sekitar separuh paus yang diamati, hanya menyimpan 1 derajat bahkan lebih kecil.

"Mengagumkan betapa jalur mereka sangat lurus," kata ahli biologi bahari Alex Zerbini dari National Oceanic and Atmospheric Administration. "Kami penasaran untuk mengetahui cara mereka melakukan hal itu," tambahnya.

Sudah puluhan tahun, ada penelitian mengenai migrasi satwa yang menggunakan magnet Bumi dan pelacakan Matahari. Tapi keduanya biasa dipakai oleh unggas. Paus bungkuk sepertinya tidak hanya mengandalkan kedua metode tersebut. Horton memperkirakan kalau paus bungkuk juga menggunakan posisi bulan atau bintang.(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
...

Jumat, 22 April 2011

Bahaya Radiasi Laptop / Komputer

Dari banyak penelitian diketahui bahwa radiasi dari layar monitor dapat mengganggu kesehatan mata. Berita baiknya, radiasi komputer tidak mengandung radiasi yang bersifat radioaktif.

Radiasi komputer dapat mengakibatkan rabun mata, katarak, epilepsi. Efeknya baru dirasakan 15 atau 20 tahun kemudian. Efek tersebut merupakan proses yang terjadi secara bertahap yang kebanyakan orang tidak menyadari bahwa resiko tersebut benar-benar bisa terjadi.

Seperti yang sudah pernah kita bahas di chapter pertama, bahwa semua alat elektronik mengeluarkan sejenis medan elektromagnetik (electromagnetic field atau EMF) yang merupakan salah satu jenis radiasi.

Namun, EMF adalah jenis radiasi yang non-ionisasi, atau radiasi yang energinya bahkan tidak cukup untuk mengionisasi atom atau mengeksitasi elektron, berbeda dengan radiasi uranium, yang merupakan radiasi ionisasi.

Contoh dari radiasi yang ekstrem dari alat elektronik adalah radiasi dari microwave, yang mengeluarkan medan dengan frekuensi tinggi yang bisa dideteksi meskipun dalam jarak beberapa yard. Namun kebanyakan radiasi alat elektronik lainnya akan berkurang dalam jarak beberapa inchi saja. Jadi selama kita menjaga jarak yang cukup saat menggunakan alat-alat tersebut, maka tidak ada yang perlu dirisaukan.

Namun ada kasus khusus seperti pada penggunaan laptop. Banyak orang meletakkan laptop di atas paha mereka pada saat mereka bekerja. Artinya, jarak antara tubuh dengan laptop adalah nol. Berarti resiko lebih besar,bukan?

Radiasi yang keluar dari laptop kebanyakan berasal dari dalam komponen laptop, seperti harddisk dan chip memori, daripada yang keluar dari layar.

WI-FI
Wi-fi ( wireless fidelity ) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nir kabel, yang semakin populer penggunaannya dinegara maju maupun negara berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan, diantara bahaya yang ditimbulkannya adalah bahaya yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang electrosensitif.

Tranceiver (penerima) koneksi wireless juga menghasilkan radiasi microwave, sehingga ada juga dugaan yang menyebutkan bahwa sinyal wireless (atau wi-fi, wireless fidelity) jauh lebih berbahaya.

Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman kesehatan bagi manusia?. Pertanyaan itu muncul dan memancing perdebatan setelah Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman Panorama–program stasiun televisi Inggris, BBC–menyiarkan hasil investigasinya.

Menurut temuan Panorama, tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran Panorama menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel.

Temuan ini dianggap signifikan karena anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih banyak daripada orang dewasa.

Di perkotaan Inggris, hotspot Wi-Fi muncul bak jamur. Menurut Panorama, dalam 18 bulan terakhir ada 2 juta pengguna Wi-Fi baru. Wi-Fi digunakan pada 70 persen sekolah sekunder dan 50 persen sekolah primer.

Berbeda dengan Panorama, pengukuran tingkat radiasi di sekolah Norwich itu jauh di bawah ambang batas keamanan yang dibuat pemerintah. Bahkan masih 600 kali di bawah ambang batas. Tapi sebagian ilmuwan menduga basis ambang batas itu tidak benar. Para peneliti juga prihatin dengan tidak adanya penelitian tentang dampak radiasi jaringan nirkabel (Wi-Fi). Padahal untuk riset serupa pada ponsel dan menara radio ada ribuan.

Namun WHO (World Health Organization) menyangkal hal ini dan mengatakan bahwa efek WI-FI masih di bawah batas yang bisa merusak tubuh manusia.

Berikut ini adalah sedikit paparan mengenai bagian-bagian komputer yang umumnya menyusun unit komputer dengan atau tanpa WI-FI.

MONITOR

Jika Anda bekerja dengan komputer 12 jam sehari dan monitor komputer Anda tidak dilindungi dengan filter Anti radiasi akan menyebabkan mata anda perih dan merah. Monitor komputer menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, dan radiasi electromagnetic (sama dengan yang dihasilkan oleh microwave).

Hasil riset radiasi monitor terutama komputer juga memberikan gambaran bahwa: radiasi monitor komputer secara diagonal terjadi bocoran radiasi yang jauh lebih besar jika kita berhadapan secara langsung. ( mis: kalau kita berhadapan langsung, besarnya radiasi x ; maka dengan monitor yang sama kalau kita di posisi diagonalnya, besarnya radiasi x+y).

Waspada keretakan retina karena pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor komputer anda. Monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang murah. pancaran radioaktif ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. kerusakan pada mata tidak serta merta, tetapi bersifat gradual. selalu isitirahatkan mata anda dengan cara menutup mata tiap 3 jam berkomputer selama 5 menit. Penelitian lanjut masih dilakukan di pusat mata USA.

Ada rekomendasi bahwa batas medan elektromagnetik yang bisa dtoleransi tubuh adalah 2.5 miliGauss. Namun, laptop ternyata bisa mengeluarkan lebih dari 150 mG saat digunakan.

Ini adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi efek dari radiasi komputer adalah sebagai berikut :
 
1. Bila bekerja dengan komputer, setiap ±30 s/d 50 menit,
istirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai terjauh (lihat ke awan). Di perusahaan yang berkaitan dengan komputer di LN,malah setiap 50 menit seluruh layar komputer di set auto shut down, untuk mengistirahatkan mata seluruh karyawan sejenak selama 5 menit.
 
2. Gunakan monitor LCD (liquid crystal display) dan screen filter untuk mengurangi radiasi komputer. Radiasi yang disebabkan oleh monitor LCD cenderung lebih kecil bila dibandingkan dengan radiasi monitor tabung.
 
3. Sesuaikan setting pada monitor Anda. Akan berakibat buruk pada mata jika setting monitor Anda menjadi terlalu gelap atau terlalu terang. Cobalah untuk melakukan seting pada cahaya dan contras agar nyaman untuk mata.
 
4. Sesuaikan posisi monitor agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika letak monitor terlalu tinggi maka akan menggangu suplay udara menuju otak. Posisi yang ideal untuk monitor adalah sejajar dengan mata.
 
5. Jaga jarak Anda dengan monitor. Idealnya, jarak minimal antara mata dengan komputer adalah 45 cm.

CONTRAST & BRIGHTNESS

Pekerjaan yang berkaitan dengan keakuratan warna (misalnya design), tentunya sangat tergantung pada brightness dan contrast monitor; dari hasil riset makin tinggi set brightness dan contrast, maka makin tinggi radiasinya. Setiap mata orang memiliki daya tahan yang berbeda; pedih, keluar air mata, iritasi, dll, yang merupakan akibat dari hal tersebut diatas. Apabila hal ini terus menerus dialami dalam jangka waktu yang cukup lama, maka salah satu akibatnya adalah: menderita Asthenopia (pupil mata jadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena intensitas cahaya (radiasi komputer, brightness contrast, cahaya matahari, dll yang berlebihan).

Ada beberapa cara untuk menjaga mata anda lebih maksimal, diantaranya :
 
1. Jika lelah, istirahatkan sebentar mata Anda. Jangan memaksakan diri untuk tetap menatap komputer saat sedang lelah.

2. Jangan lupa untuk terus makan makanan yang bergizi terutama yang mengandung banyak vitamin A misalnya wortel. Namun perlu diingat bahwa konsumsi vitamin A agar disesuaikan dengan dosisnya. Apabila terlampau banyak mengkonsumsi vitamin A bisa menyebabkan overdosis vitamin A. Untuk konsumsi vit A, menurut hasil riset terbaru dari inggris antara lain: Kebutuhan konsumsi vit A untuk balita : 200 SI/kg berat badan, Sedangkan untuk orang dewasa : 70 SI/kg berat badan. Jadi tidak perlu konsumsi tablet vit A secara khusus dan kontinu, karena dapat menimbulkan batu ginjal. Tablet Vit A dapat diminum seminggu 1x. Lain  hal-nya dengan Wortel / sayuran/ buah berwarna hijau / Orange semuanya yang alami mengandung Pro vit. A yang dapat diurai tubuh dengan baik sehingga tidak berdampak merugikan kesehatan. Wortel segar dapat dimakan langsung.

3. Di kompress dengan air hangat/boorwater/dengan mentimun (baik untuk mata dan kulit)

4. Tidur/ istirahat teratur selama 8 jam.

5. Khusus di daerah tropik, masih banyak orang yang belum sadar dan ‘care’ terhadap mata sendiri: lindungi mata anda dari terik matahari karena intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan katarak.

6. Khusus Orang Tua dan Calon Orang Tua : Anjurkan anak anda dari  ekarang, menonton TV / main playstation,dsb, dengan jarak minimal 3 meter. Jangan membaca sambil tidur / ditempat yang kurang pencahayaannya. Hal inisangat penting ditanamkan sejak dini.


Komputer desktop dilengkapi dengan casing metal sehingga membentuk pelindung Gauss yang melindungi dari radiasi. Namun pada pembuat laptop ada yang menghilangkan pelindung ini dari produknya agar laptop mereka lebih ringan dan lebih menarik pengguna.

Menurut Profesor Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia, yang diwawancarai Panorama, “Jika melihat literatur, Anda bisa temukan sejumlah efek radiasi, seperti kerusakan kromosom, berdampak pada kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori jangka pendek, serta meningkatnya kejadian berbagai tipe kanker.”

Radiasi sangat mengganggu jaringan tubuh manusia terutama pada kulit, telinga, mata, sistem syaraf dan dapat menyebabkan gangguan sel yang menyebabkan mutasi gen. Seperti juga yang terjadi pada laptop. Alat komunikasi yang satu ini sudah membudaya penggunaannya . Selain penggunaannya kadang sembarang juga kerap kali akrab dibawa kemana-mana dan sangat akrab dengan prilaku pemilikinya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tadi sebisa mungkin kita menghindari pengaruh radiasi yang hebat pada monitor serta sistem mekanisnya. Karena dalam sebuah riset ditemukan pada 30.000 kasus pada pekerja komputer tahun 1969, menemukan kasus mayoritas yang terjadi adalah selain kanker otak juga gangguan sistem saraf pusat manusia juga menyebabkan kematian.

Memang bukan perkara yang mudah untuk menghindari radiasi komputer karena untuk menjalankan pekerjaan   sehari-hari kita selalu dituntut untuk tetap berada di depan komputer. Namun, masih ada beberapa cara seperti diatas yang bisa dilakukan untung mengurangi efek buruk dari radiasi komputer.

Artikel ini pun sama sekali tidak melarang anda untuk tetap menggunakan laptop atau komputer, namun layak menjadi wacana  memutuskan hal yang terbaik untuk diri kita, sekaligus teguran buat saya pribadi.
...

26 tips trik agar tidak cepat Lelah di depan Komputer atau Laptop

Sebagai kebutuhan sehari-hari pekerja yang menjadikan komputer atau Laptop sebagai salah satu teman setianya tentu setiap hari kita akan bersua dan menyapanya. Mungkin hanya sekitar sejam dua jam, tapi ada pula yang bersentuhan dengan laptop maupun PC mencapai 10 jam setiap harinya. Tentunya kita membutuhkan usaha dan kiat-kiat supaya kita bisa menghindari keletihan dan capek fisik dan pikiran. Nah untuk lebih lengkapnya, 26 tips dari detikinet ini mungkin berguna.
Langsung saja simak berikut ini:
  • Sesuaikan tinggi kursi sesuai tinggi badan
  • Letak tepi atas monitor ada dalam 1 garis lurus dengan mata sehingga kepala tidak menengadah ataupun menunduk ketika melihat ke monitor
  • Jarak monitor dengan mata ada dalam jarak membaca (sekitar 50cm) sehingga badan tidak perlu membungkuk setiap kali melihat ke monitor
  • Atur ‘refresh rate’ monitor sebesar 72Hz atau lebih sehingga mata tidak cepat lelah
  • Seluruh punggung tersangga dengan baik oleh sandaran kursi yang empuk
  • Gunakan sandaran telapak kaki (footrest) sehingga posisi tungkai dalam keadaan rileks.
  • Lengan atas & bawah membentuk sudut 90 derajat saat mengetik
  • Kedua pangkal telapak tangan bertumpu/bersandar pada meja, tidak menggantung
  • Gunakan kursi dengan penyangga/sandaran lengan bawah
  • Agar dapat membaca dengan nyaman, atur setting kontras & kekuatan cahaya dari monitor, tidak terlalu terang sehingga menyilaukan mata & kontras yang mencukupi sehingga tulisan di monitor mudah dibaca
  • Hindari adanya cahaya terang tepat di belakang atau di depan monitor
  • Pastikan penerangan di ruangan mencukupi untuk membaca buku/tulisan tercetak
  • Gunakan & atur dengan tepat headphone & mikrofon (headset) yang disediakan agar dapat mendengar dengan jelas & berbicara tanpa perlu berteriak
  • Hindari posisi duduk yang sama selama waktu yang lama, variasikan beberapa posisi duduk yang nyaman
  • Untuk mendukung kerja yang optimal & mencegah terkena gangguan kesehatan, disarankan untuk:
  • Istirahat selama 5 menit setiap bekerja selama 1 jam, istirahat ini tidak dapat digabungkan. Gunakan waktu istirahat singkat ini untuk berjalan, melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan, atau mengambil minuman
  • Waktu istirahat yang lebih lama (15-30 menit) setiap 4 jam bekerja, gunakan untuk rileks/beristirahat & makan
  • Untuk mengurangi kelelahan mata, lihat ke luar jendela (pemandangan) atau benda yang letaknya jauh setiap 10-15 menit sekali
  • Pastikan cukup minum untuk mencegah dehidrasi. Kebutuhan cairan yang disarankan untuk mereka yang bekerja di ruangan ber-AC adalah sekitar 50-60cc/kgBB/hari. Contohnya jika berat badan 50kg, maka paling sedikit harus minum sekitar 2500cc/hari
  • Jangan menahan kencing untuk mencegah infeksi saluran kemih atau terbentuknya batu di saluran kencing
  • Sesuaikan suhu ruangan kerja, tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu yang terlalu panas akan membuat cepat lelah & emosi meningkat, sedangkan suhu yang terlalu dingin akan membuat otot menjadi kaku & lebih mudah terkena cedera. Suhu yang disarankan adalah sekitar 24-25 derajat Celcius
  • Jika dimungkinkan, putar musik dalam volume yang pelan untuk menghindari kejenuhan & meredam emosi
  • Tidur dalam jumlah yang cukup, sekitar 6-8 jam/hari
  • Makan makanan yang bergizi lengkap, bervariasi, & seimbang, juga cukup serat (sayuran/buah)
  • Makan berat 1-2 jam sebelum mulai bekerja sehingga ada cukup energi untuk bekerja tanpa diganggu rasa lapar atau kantuk
  • Berolahraga secara teratur 2-3 kali setiap pekan
  • Segera berkonsultasi dengan dokter setiap kali merasakan ada gejala/keluhan di tubuh yang tidak normal sehingga dapat cepat diobati.
Nah, sekarang kita menjadi semakin tau kan bagaimana bermain komputer atau Laptop dengan cara yang sehat dan aman bagi kesehatan kita. Mulai sekarang mari kita mencoba untuk membiasakan diri mempraktikkannya. Di dalam rumah, di ruangan kerja kita, di dalam kafe, atau di dalam ruangan rapat. Perlakukan diri Anda secara manusiawi di saat kita berhadapan dengan kekasih kita yang satu ini. Dia ( Komputer / Laptop )tak akan marah walau bakalan sering kita tinggal-tinggal kok.
...

Selasa, 19 April 2011

Cara Budidaya Raflesia Belum Ditemukan

Botanis Kebun Raya Bogor, Melani Kurnia Riswati, Selasa (22/6/2010), mengukur bunga Rafflesia patma (Rafflesia patma blume) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.


JAKARTA, KOMPAS.com — Cara membudidayakan bunga raflesia yang tergolong langka belum ditemukan. Para ilmuwan mendorong pemerintah terus mengupayakan keselamatan habitatnya di hutan alam sehingga bunga itu tidak punah.

"Beberapa hari lalu bunga raflesia di Taman Nasional Kerinci Seblat mekar. Namun, perambahan hutan di taman nasional itu sangat mengkhawatirkan kelangsungan habitat bunga raflesia," kata ahli konservasi tumbuhan, Prof Ervizal AM Zuhud, dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Senin (18/4/2011).

Taman Nasional Kerinci Seblat berada di empat wilayah provinsi, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Kawasan taman nasional ini berada di Pegunungan Bukit Barisan Selatan bagian tengah Pulau Sumatera seluas 1.368.000 hektar.

Bunga raflesia memiliki sedikitnya 27 spesies. Salah satunya spesies Rafflesia arnoldii yang diperkirakan tanaman asli wilayah Bengkulu. Melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993, Rafflesia arnoldii ditetapkan sebagai puspa langka, diikuti penetapan lain, yaitu melati sebagai puspa bangsa dan anggrek bulan sebagai puspa pesona.

Ervizal mengatakan, pelestarian bunga raflesia mempersyaratkan pelestarian hutannya. Pemerintah didesak untuk memprioritaskan penyelamatan hutan sebagai habitat bunga itu.

Teknik budidaya

Secara terpisah, peneliti bunga raflesia dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sofi Mursidawati, mengatakan, upaya mencari teknik budidaya bunga raflesia masih terus diupayakan.

"Kami mengembangkan salah satu spesies raflesia dari Pangandaran, Jawa Barat, tetapi belum sepenuhnya bisa dikatakan berhasil menemukan teknik budidayanya," kata Sofi.

Menurut dia, ada karakter biologis yang belum sepenuhnya bisa diungkap dari berbagai spesies bunga raflesia. Begitu pula untuk mengetahui cara perkembangbiakannya.

Raflesia merupakan tumbuhan parasit yang menumpang di pohon inang. Menurut Sofi, Rafflesia arnoldii di Bengkulu memiliki inang pohon liana dari genus Tetrastigma. Perambahan hutan menyebabkan pohon liana makin langka.

"Liana itu pohon merambat yang sering ditebas batangnya, kemudian diambil airnya untuk diminum di tengah hutan," kata Sofi.

Menurut Sofi, jaminan kelangsungan hidup berbagai pohon genus Tetrastigma menjadi prasyarat utama kelangsungan hidup berbagai spesies bunga raflesia. Saat ini LIPI terus menggalakkan konservasi berbagai jenis tumbuhan inang raflesia di Kebun Raya Bogor.

Bunga bangkai

Bunga raflesia sering dipahami sebagai bunga bangkai. Persiapan bunga Rafflesia arnoldii untuk tumbuh mekar membutuhkan sedikitnya masa sembilan bulan, kemudian diikuti masa bunga mekar selama 5 hari sampai 7 hari dan menebarkan bau busuk sehingga disebut bunga bangkai. Setelah masa itu, bunga raflesia layu dan mati.

Selain raflesia, LIPI mengoleksi spesies bunga bangkai lain, yaitu Amorphophallus titanum yang ditanam di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Spesies ini berbeda dengan raflesia.

"Kami sudah bisa membudidayakan Amorphophallus," kata Yuzammi, ahli bunga bangkai dari LIPI.
Seperti dikhawatirkan para ilmuwan lain, habitat alami bunga bangkai Amorphophallus di Sumatera, menurut Yuzammi, juga terancam. (NAW)
...

Ilmuwan Berhasil Pindahkan Cahaya

Berkas cahaya melengkung saat menembus layar kristal cair yang setiap pikselnya diprogram khusus. 
 
 
KOMPAS.com — Memindahkan obyek dengan teleportasi seperti dalam fiksi ilmiah ruang angkasa ternyata sudah dilakukan ilmuwan meski sebatas memindahkan seberkas cahaya. Teleportasi terkait dengan sifat dua partikel yang dapat disatukan sekalipun terpisah jauh. Kedua partikel dapat berkomunikasi secara instan.

Untuk melakukan teleportasi cahaya, para peneliti yang dipimpin Noriyuki Lee dari Universitas Tokyo menghancurkan partikel di satu tempat dan menciptakan kembali di lokasi lain. Ini mirip dengan proses teleportasi dalam film Star Trek yang menampakkan alat teleportasi memindai seseorang, atom demi atom, menghancurkan, dan kemudian membangun kembali orang dengan pola sama.

Lee dan tim memindahkan cahaya dengan "mengaitkan" satu paket cahaya dengan separuh partikel lain, kemudian menghancurkan. Partikel yang tersisa merekam "hubungan" dengan partikel lain tadi, termasuk informasi tentang cahaya sehingga memungkinkan peneliti untuk membangun kembali cahaya dengan konfigurasi persis di tempat lain. (Livescience/INE)
...

Materi Gelap Semakin Bisa Diamati

Gbr. Kluster galaksi yang dipotret Teleskop Ruang Angkasa Hubble. Dark Matter atau materi hitam adalah jenis materi yang mengisi alam semesta namun masih dulit diobservasi.


KOMPAS.com — Substansi misterius, yakni materi gelap (dark matter), yang selama ini nyaris tidak bisa diobservasi, sekarang makin didekati. Hal itu dikatakan ahli fisika dari Universitas California, Los Angeles,  Katsushi Arisaka, Kamis (14/4/2011) di Gran Sasso National Laboratory, Italia.

Program XENON100 yang dilakukan oleh 60 ilmuwan dari 15 institusi sembilan negara ini dilakukan di bawah sebuah gunung, sekitar 100 kilometer dari Roma sehingga gangguan suara 100 kali lebih rendah dibanding penelitian sebelumnya. Pencarian materi gelap membutuhkan sensitivitas amat tinggi.

Diperkirakan 25 persen dari alam semesta terdiri dari materi gelap. Materi umum yang membentuk bintang, planet, gas, dan debu pada galaksi mudah dideteksi karena memantulkan atau memancarkan cahaya. Materi gelap sulit diamati karena hanya bisa diamati secara tidak langsung, yaitu dengan mengamati gaya gravitasi dari galaksi di sekitar kita. Pencarian materi gelap bertujuan menguak misteri tentang asal mula alam semesta. (Science Daily/ISW)
...

THE ENERGY REPORT 100% RENEWABLE ENERGY BY 2050

2 tahun dalam persiapan, Laporan Energi adalah visi provokatif dunia dijalankan sepenuhnya pada energi terbarukan pada tahun 2050.

It comes in 2 parts. Muncul dalam 2 bagian.

The first part seeks to generate a discussion around the comprehensively researched scenario that is presented in the 2nd part, conducted by project partner consultancy Ecofys . Bagian pertama berusaha untuk menghasilkan diskusi sekitar diteliti skenario komprehensif yang disajikan di bagian 2, dilakukan oleh mitra proyek konsultasi Ecofys .

Pada tahun 2050, kita bisa mendapatkan semua energi yang kita butuhkan dari sumber terbarukan.

" This will solve most of the problems of climate change and dwindling fossil fuel resources. Hal ini akan memecahkan sebagian besar masalah perubahan iklim dan berkurangnya sumber daya bahan bakar fosil.

Paramount will be the substantive increase in measures to conserve energy in all sectors. Paramount akan peningkatan substantif dalam langkah-langkah untuk menghemat energi di semua sektor.

We can show that such a transition is not only possible but also cost-effective, providing energy that is affordable for all and producing it in ways that can be sustained by the global economy and the planet. Kita dapat menunjukkan bahwa transisi seperti tidak hanya mungkin tetapi juga biaya yang efektif, memberikan energi yang terjangkau untuk semua dan memproduksi dalam cara yang dapat ditopang oleh perekonomian global dan planet ini ".

Bersihkan Power untuk Planet Kita

It must be done, and we can do it Ini harus dilakukan, dan kita bisa melakukannya
The world needs to transition from its current unsustainable energy paradigm to a future powered by entirely renewable energy supply. Dunia perlu transisi dari paradigma energi saat ini tidak berkelanjutan untuk masa depan yang didukung oleh pasokan energi terbarukan seluruhnya. Only by making such a transition will we be able to avoid the very worst impacts of climate change. Hanya dengan membuat transisi seperti kita akan mampu menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

WWF's ground-breaking energy study - The Energy Report - shows that this future is within our reach, and provides a vital insight into how it can be achieved. WWF tanah-melanggar energi Studi - Laporan Energi - menunjukkan bahwa masa depan berada dalam jangkauan kita, dan memberikan wawasan yang penting bagaimana dapat dicapai.

Questioning the views of conventional experts Mempertanyakan pandangan ahli konvensional
A growing number of leaders - from within the policy arena, business, media, and civil society, are questioning the views of conventional experts on the world's energy future, and their “business-as-usual” scenarios, embarking on a serious search for realistic alternatives. Semakin banyak pemimpin - dari dalam arena kebijakan, bisnis, media, dan masyarakat sipil, mempertanyakan pandangan ahli konvensional di masa depan energi dunia, dan mereka "business-as-biasa" skenario, memulai pencarian serius bagi realistis alternatif.

Their reasoning is obvious: minimizing climate change impacts will require substantial cuts in global emissions - as quickly as possible. penalaran mereka adalah jelas: meminimalkan dampak perubahan iklim akan memerlukan pemotongan substansial dalam emisi global - secepat mungkin.

The world has reached peak conventional oil and gas, meaning oil and gas companies are digging deeper and deeper into unconventional sources, with disastrous environmental and social consequences. Dunia telah mencapai puncak konvensional minyak dan gas, minyak makna dan perusahaan gas menggali lebih dalam dan lebih dalam sumber-sumber yang tidak konvensional, dengan konsekuensi lingkungan dan sosial bencana. Coal is still relatively readily available, but catastrophic in terms of climate changing emissions. Batubara masih relatif tersedia, namun bencana dalam hal perubahan iklim emisi. The world can no longer afford to hang on to its old energy paradigm, and its dangerous dependence on fossil fuels. Dunia tidak bisa lagi mampu untuk bertahan pada paradigma energi tua, dan ketergantungan berbahaya pada bahan bakar fosil.

A feasible global scenario Sebuah skenario global yang layak
The Energy Report, produced through a collaboration between WWF and Ecofys, breaks new ground in the energy debate: a possible system in which ALL of the world's energy supply is provided by renewable and sustainable sources by mid-century. Laporan Energi, dihasilkan melalui kolaborasi antara WWF dan Ecofys, istirahat tanah baru dalam perdebatan energi: sebuah sistem yang mungkin di mana SEMUA pasokan energi dunia disediakan oleh dan berkelanjutan sumber terbarukan pada pertengahan abad.

The Energy Report draws together strategies and technology options that have already been trialled or implemented - to create a feasible global scenario. Laporan Energi menarik bersama strategi dan pilihan teknologi yang telah diujicobakan atau diterapkan - untuk membuat skenario global yang layak.

Most of the answers are already at our disposal. Sebagian besar jawaban sudah kita miliki.

WWF wants to help change the 'old' paradigm for the energy industry and articulate a new pathway for the future. WWF ingin membantu mengubah 'lama' paradigma untuk industri energi dan mengartikulasikan sebuah jalur baru untuk masa depan.

The Energy Report provides a meticulously researched scenario into a truly alternative vision for the energy future and what such a scenario implies for society at large. Laporan Energi memberikan skenario teliti diteliti ke dalam visi yang benar-benar alternatif untuk masa depan energi dan apa skenario seperti menyiratkan bagi masyarakat pada umumnya.

What will it mean for me and you? Apa artinya bagi saya dan Anda?
In 2050, the dominant form of energy available to the consumer wherever he or she lives will be electricity. Pada tahun 2050, bentuk dominan energi yang tersedia untuk konsumen mana pun dia hidup akan listrik.

This highest value form of energy can be transported and applied relatively easily. Bentuk nilai tertinggi dari energi dapat diangkut dan diterapkan relatif mudah.

Efficient electricity transport will, however, mean investment in new, more efficient, 'intelligent' electricity grids. transportasi listrik yang efisien akan, bagaimanapun, berarti investasi baru, lebih efisien, 'cerdas' grid listrik.

Maximum energy efficiency will become the central credo for all economic activities. efisiensi energi maksimal akan menjadi kredo pusat untuk semua kegiatan ekonomi.

Because The Energy Report scenario only considers currently available technologies it highlights the importance for future research and development. Karena Skenario Energi Laporan hanya mempertimbangkan teknologi yang tersedia saat itu menyoroti pentingnya untuk penelitian dan pengembangan di masa depan.

One area that is especially in need of R&D is liquid fuels. Salah satu daerah yang sangat membutuhkan R & D adalah bahan bakar cair. Today, we still cannot power large ships or airplanes with electricity, we still need liquid fuel, and assuming continuous growth of this mode of transport, we would need to cover this with biofuels. Hari ini, kita masih bisa kapal besar tidak kekuasaan atau pesawat dengan listrik, kita masih membutuhkan bahan bakar cair, dan dengan asumsi pertumbuhan yang berkesinambungan dari modus transportasi, kita perlu untuk menutup ini dengan biofuel.

Fair and equitable access Adil dan akses yang adil
  • 1.4 billion people without access to reliable electricity for essential services such as medical treatment or education. 1,4 miliar penduduk tanpa akses ke listrik yang dapat diandalkan untuk pelayanan dasar seperti perawatan medis atau pendidikan.
  • Some 2.7 billion people depend on unsustainable biomass stoves for cooking and eating Beberapa 2,7 miliar orang bergantung pada kompor biomassa berkelanjutan untuk memasak dan makan
  • There are up to 2 million deaths per year from toxic fumes from such stoves. Ada yang sampai 2 juta kematian per tahun dari asap beracun dari kompor tersebut.
  • A world that wants to offer an equitable future for a projected 9 billion people has to solve this problem on a sustainable basis. Sebuah dunia yang ingin menawarkan masa depan yang adil bagi 9 miliar orang diperkirakan memiliki untuk memecahkan masalah ini secara berkelanjutan.

Does it pay off? Apakah membayar?
Once the infrastructure for energy supply has been established, the costs for the renewable system are markedly lower compared to a continued fossil fuel system. Setelah infrastruktur untuk pasokan energi telah ditetapkan, biaya untuk sistem terbarukan jelas lebih rendah dibandingkan dengan sistem bahan bakar fosil lanjutan.

This does not even take into account the additional cost savings from lessening the impacts of climate change! Ini bahkan tidak memperhitungkan penghematan biaya tambahan dari mengurangi dampak perubahan iklim!

The Energy Report is not about predictions Laporan Energi bukan tentang prediksi
It's about articulating an ambitious pathway towards a possible, positive future - taking into account the necessity to act rapidly and decisively on climate change. Ini tentang mengartikulasikan jalur ambisius menuju masa depan, kemungkinan positif - dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk bertindak cepat dan tegas tentang perubahan iklim.

Realistic Realistis
It is realistic in its conservative approach, its reliance only on existing technologies, and its clear identification of the challenges ahead. Hal ini realistis dalam pendekatan konservatif nya, ketergantungan hanya pada teknologi yang sudah ada, dan identifikasi yang jelas dari tantangan di depan.

Optimistic Optimis
It is also optimistic, because it shows that with manageable effort, we can transform our energy system in a third industrial revolution for the benefit of all. Hal ini juga optimis, karena hal tersebut menunjukkan bahwa dengan usaha yang dikelola, kita dapat mengubah sistem energi kita dalam sebuah revolusi industri ketiga untuk kepentingan semua.
 

Massa daya pemotongan. Gas blockades. Gas blokade. Escalating fuel prices. Kenaikan harga bahan bakar.

These scenarios are already a reality in many parts of the world. Skenario ini sudah menjadi kenyataan di banyak bagian dunia. So imagine how much worse things will be in 40 years' time when, if trends continue, global energy demand will be at least twice what it is today. Jadi bayangkan berapa banyak hal buruk akan berada dalam waktu 40 tahun saat, jika kecenderungan melanjutkan, permintaan energi global akan minimal dua kali seperti sekarang ini.

But it doesn't have to be that dire. Tetapi tidak harus yang mengerikan.

We can meet the energy needs of a global population of 9 billion by 2050 while reducing our total energy demand by 15%. Kita bisa memenuhi kebutuhan energi dari populasi global 9 miliar pada tahun 2050 sekaligus mengurangi energi total permintaan sebesar 15%.

And that's taking into account predicted rises in population, industrial output, living standards and travel, particularly in developing countries. Dan itu memperhatikan diperkirakan meningkat pada populasi, output industri, standar hidup dan perjalanan, terutama di negara-negara berkembang.
“It's about finding ways to do more with less.” "Ini tentang menemukan cara untuk berbuat lebih banyak dengan sedikit."
Today, we don't use energy wisely. Hari ini, kita tidak menggunakan energi dengan bijak.
  • More than half the heat we pump into our homes disappears through walls, windows and roofs – yet we know how to construct buildings that require virtually no energy for heating or cooling. Lebih dari separuh panas yang kita pompa ke rumah kita menghilang menembus dinding, jendela dan atap - namun kita tahu bagaimana membangun bangunan yang membutuhkan hampir tidak ada energi untuk pemanasan atau pendinginan.
  • We favour big, powerful, “gas-guzzling” private cars over far more efficient forms of transport. Kami mengutamakan yang besar, kuat, "gas-menenggak" mobil pribadi lebih dari bentuk-bentuk yang jauh lebih efisien transportasi.
  • Energy-hungry appliances clog the market, even though there's a wide choice of efficient alternatives available. peralatan Energi-lapar menyumbat pasar, meskipun ada berbagai pilihan alternatif yang efisien yang tersedia.
  • Manufacturers could use far less energy by reassessing their materials and processes. Produsen bisa menggunakan energi yang jauh lebih sedikit dengan menilai kembali bahan dan proses.
Energy conservation is something everyone can embrace - we simply need to start making wise choices – today. Konservasi Energi adalah sesuatu yang dapat merangkul semua orang - kita hanya perlu untuk mulai membuat pilihan yang bijaksana - hari ini.

"Tidak ada pertanyaan jika dunia akan transisi ke energi terbarukan, pertanyaannya adalah kecepatan di mana ia terjadi.

This is highly dependent on strong leadership of decision makers in the public and private sector. Hal ini sangat tergantung pada kepemimpinan yang kuat dari para pengambil keputusan di sektor publik dan swasta.

The WWF Energy Report provides tangible guidelines on how to achieve a 100% renewable energy future and a perspective for businesses to develop towards a sustainable economy. Energi WWF Laporan memberikan panduan nyata tentang bagaimana meraih masa depan 100% energi terbarukan dan perspektif bagi bisnis untuk mengembangkan ke arah ekonomi yang berkelanjutan.

It's another proof that action is needed and that current sustainability leaders are future winners. Ini bukti lain bahwa tindakan yang diperlukan dan bahwa para pemimpin keberlanjutan saat ini pemenang masa depan".
 
Yvo de Boer Yvo de Boer
...

Rabu, 13 April 2011

Populasi Penguin Turun Karena Populasi Paus Meningkat?

Populasi penguin di Kutub Selatan bagian barat dan Laut Scotia turun 50 persen dalam 30 tahun terakhir. Kekurangan makanan dan bertambahnya populasi paus dituding jadi penyebabnya.

Ahli biologi perikanan Wayne Z. Trivelpiece dari National Marine Fisheries Service di La Jolla, California, Amerika Serikat, menyebutkan kalau penguin muda sulit bertahan hidup pada musim dingin pertama mereka. "Mereka kesulitan mencari makan," kata Trivelpiece.

Berdasarkan pengukuran terhadap krill, hewan sejenis udang yang menjadi makanan utama penguin, didapati jumlah krill sekarang berkuran 80 persen dibandingkan 20 tahun lalu. "Jadi kemungkinan penguin muda untuk mendapat makanan di bulan-bulan awal kehidupan mereka semakin sedikit," jelas Trivelpiece.

Populasi krill berkurang diperkirakan karena pemanasan global. Naiknya temperatur air sekitar 5 hingga 6 derajat Celcius membuat es mencair. "Tidak ada es, tidak ada fitoplankton yang jadi makanan krill. Tanpa makanan krill tidak dapat hidup. Begitu juga penguin," Trivelpiece menjabarkan rantai masalah.

Penguin harus bersaing dengan paus dalam mengonsumsi krill. Ironisnya, kesuksesan konservasi paus membuat penguin kalah bersaing. Trivelpiece mengaku mendapatkan informasi yang menunjukkan pertambahan jumlah paus.

Berdasarkan penelitian ahli burung laut Steve Emslie, penguin dulu dikenal pemakan ikan sebelum jumlah paus menurun. Ketika jumlah paus menurun, ada surplus krill sehingga penguin meninggalkan ikan. Mungkinkah ketika jumlah krill berkurang penguin kembali mengonsumsi ikan? "Kami belum menemukan pertambahan jumlah konsumsi ikan oleh penguin selama 30 tahun terakhir," Trivelpiece menjelaskan. "Ingat, stok ikan juga sudah berkurang karena sudah diambil oleh kapal pukat dari Rusia. Jadi kami tak tahu lagi apa yang bisa jadi mangsa penguin saat ini," tambahnya. (Sumber: National Geographic News)
...

Ukuran Baru Status Konservasi

Ada ukuran baru untuk menilai status konservasi satwa. Indeks baru tersebut disebut SAFE (Species Ability to Forestall Extinction), dibuat oleh tim peneliti dari University of Adelaide.

Indeks SAFE dibuat berdasarkan berbagai studi yang sudah dilakukan mengenai jumlah minimum suatu spesies agar dapat bertahan hidup di alam liar. Indeks baru ini mengukur seberapa dekat suatu spesies ke jumlah minimum tersebut. "SAFE merupakan alat prediksi yang baik untuk mengukur kerentanan spesies mamalia dari kepunahan," kata Profesor Corey Bradshay, Direktur Ecological Modelling di University of Adelaide.

Diakui oleh Bradshaw kalau SAFE tidak didesain untuk menggantikan daftar spesies terancam yang dibuat oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). "SAFE merupakan tambahan, bukan pengganti," tegas Bradshaw.

Bradshaw mengatakan kalau tidak semua spesies terancam punah setara. Dengan mengombinasikan SAFE dengan daftar IUCN, informasi yang disajikan jadi lebih lengkap.

Tim peneliti mengambil contoh badak sumatra dan badak jawa yang keduanya memiliki status kritis (Critically Endangered). "Tetapi, menyelamatkan badak sumatra dari kepunahan lebih mungkin berdasarkan indeks SAFE," jelas Bradshaw. Penyelenggara konservasi bisa memilih prioritas spesies yang dapat diselamatkan lebih dulu, demikian tambah Bradshaw. (Sumber: ScienceDaily)
...

Semut Cerdas dalam Matematika

Dalam bidang matematika, semut lebih cerdas dari anak-anak sekolah dasar, menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal Behaviour.

Para peneliti melaporkan bawah spesies semut dengan tingkat sosialisasi tinggi dapat berkomunikasi tentang angka-angka dengan anggota koloninya. "Mereka bahkan bisa menyelesaikan perhitungan aritmatika sederhana," tulis para peneliti dalam laporan.

Untuk penelitian itu, ilmuwan Zhanna Rezhikva dan Boris Ryabko melakukan survei terhadap beragam spesies. Mereka mempersiapkan sebuah teka-teki dengan makanan di beberapa titik. Seekor semut memberikan informasi mengenai posisi makanan dengan menyampaikan pesan berupa jarak yang harus ditempuh atau jumlah langkah yang harus diambil. "Mereka tidak hanya berkomunikasi dengan bebauan," jelas peneliti.

Semut dapat melakukan operasi aritmatika dengan angka-angka kecil. "Dengan mempelajari sistem komunikasi alami pada semut, pandangan baru tentang mempelajari angka-angka menjadi terbuka," kata Rezhikva.

Para peneliti juga mengungkapkan beberapa studi lain yang mempelajari kemampuan berhitung di berbagai satwa. Burung biasanya jagoan dalam matematika. Burung dara, gagak, dan beo sangat baik dalam memecahkan teka-teki yang berhuungan dengan angka. Primata juga baik dalam matematika, meskipun diperkirakan semut lebih pintar. Makanya, jika semut menjadi kontestan dalam kuis Are You Smarter Than A Fifth Grader, hewan kecil ini punya kemungkinan untuk menang. (Sumber: Discovery News)
...

Polusi Suara Mengganggu Kehidupan Laut

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Frontiers in Ecology and the Environment mengungkapkan bahwa polusi suara menyebabkan kerusakan pada cumi-cumi.

Pada penelitian yang dipimpin oleh Michel André dari Technical University of Catalonia, Barcelona, cumi-cumi mengalami kerusakan sel dalam statocyst, organ kecil yang berfungsi sebagai penyeimbang milik invertebrata air sesaat setelah terkena suara berfrekuensi rendah antara 50 hingga 400 Hz. Dengan waktu yang lebih lama, serat otot membesar dan pada beberapa kasus, muncul lubang besar. "Intensitas rendah pada studi saja menyebabkan kerusakan parah. Bagaimana jika terjadi terus-menerus akubat polusi suara," jelas André.

Kerusakan pada statocyst memengaruhi kemampuan berburu, menghindar dari predator, serta reproduksi. Selain itu, kerusakan ini juga diperkirakan membuat ribuan cumi terdampar dan mati di beberapa tempat.

Pada tahun 2004, ribuan cumi-cumi Humboldt ditemukan mati di pantai Oregon, empat tahun kemudian ratusan cumi-cumi mengalami nasib yang sama di lokasi yang sama. Awalnya, sebab dari kejadian ini diperkirakan karena perubahan arus laut dalam, namun penelitian terbaru mengatakan bahwa hal ini dikarenakan polusi suara. Di tempat lain, seekor cumi-cumi raksasa terdampar di Asturias, Spanyol.

Suara dalam air bisa mencapai jarak jauh dengan cepat. Banyak spesies bawah laut yang amat sensitif terhadap suara. Lumba-lumba dan paus merupakan dua contoh satwa lain yang rentan terhadap polusi suara akibat aktivitas manusia.

Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan baru, apakah polusi suara berpengaruh terhadap seluruh kehidupan laut? Apa efek lain yang diakibatkan oleh kebisingan? Seberapa luas polusi suara sudah mempengaruhi kehidupan laut? (Arief Sujatmoko/Sumber: Discovery News)
...

Ikan Buta Penderita Insomnia

Ikan buta dari Meksiko ternyata penderita insomnia. Penelitian pola tidur terhadap ikan ini diharapkan dapat bantu temukan solusi gangguan tidur pada manusia.

Ikan tetra dari Meksiko, Astyanax mexicanus, hanya tidur sedikit dalam semalam. "Ikan-ikan ini hidup di lingkungan dengan sumber makanan yang tidak tentu," jelas Richard Borowsky dari New York University. "Jika tertidur, mereka bisa melewatkan kesempatan makan," tambahnya. Ikan tetra yang buta ini hidup di dalam gua.

Setelah mengetahui pola tidur ikan buta tersebut, Borowsky dan timnya mencoba mencari tahu gen yang menyebabkan pola tidur seperti ini. Mereka yakin kalau pola tidur ini diturunkan secara genetik setelah melakukan perkawinan silang dengan spesies terdekat ikan tetra. "Kebutaan dan insomnia diturunkan secara genetik. Ikan hasil perkawinan silang insomnia dan buta," kata peneliti.

Penelitian ini diharapkan bisa membantu mencari gen serupa yang menyebabkan gangguan tidur pada manusia. "Pada beberapa hal, pola tidur pada ikan ini mirip dengan gangguan tidur pada manusia," jelas Borowsky. Ikan-ikan itu tidur dalam waktu yang singkat, ketika mereka terbangun, mereka akan aktif dalam waktu yang cukup lama.

Saat penelitian ikan tetra yang buta menghabiskan waktu lebih sedikit di bawah akuarium pada malam hari dibandingkan spesies yang sama namun tidak buta. Selama 24 jam, ikan buta tak aktif selama 110 hingga 250 menit. Sementara ikan yang tidak buta menghabiskan waktu lebih dari 800 menit. (Sumber: Discovery News)
...

Senin, 11 April 2011

Tahun 2500 Bumi Tak Layak Huni

Gbr.
Seorang anak pada 9 Maret lalu berjalan dengan membawa payung agar terlindung dari hujan di Jammu, India. Foto ini dibuat dalam rangka peringatan soal perubahan iklim yang telah mengacaukan pola iklim global.


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pemanasan global, selain menyebabkan perubahan iklim, juga menaikkan suhu bumi rata-rata 0,2 derajat celsius per 10 tahun atau 2 derajat celsius dalam 100 tahun. Kenaikan suhu sebesar itu menyebabkan kenaikan permukaan air laut setinggi 20 sentimeter. Demikian diungkap Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof Dr Jumina, di kantor PSE UGM, Sekip Yogyakarta, Senin (11/4/2011).

Lebih lanjut, Jumina mengatakan, tanpa ada upaya serius dan sistematis untuk mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) ke atmosfer bumi, suhu rata-rata permukaan bumi yang pada tahun 2010 berada pada kisaran 14,6 derajat celsius akan naik menjadi sekitar 25 derajat celsius pada tahun 2500.

"Artinya, bumi tak akan lagi menjadi tempat hunian yang nyaman bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Bahkan sangat mungkin manusia tak akan dapat bertahan hidup pada kondisi seperti itu," tutur Jumina.
Terjadinya peningkatan emisi CO2 secara terus-menerus itulah yang menyebabkan para pakar lingkungan merasa sangat prihatin. Usaha untuk mengurangi emisi CO2 pun dilakukan, antara lain melalui penandatanganan Protokol Kyoto pada 1999. Sayang, Amerika Serikat sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar kedua di dunia hingga saat ini belum bersedia menandatangani protokol tersebut.

"Begitu pula China yang merupakan penghasil emisi CO2 terbesar di dunia," ungkapnya kemudian.
Data menunjukkan, sumbangan sektor energi terhadap emisi CO2 dan fenomena pemanasan global sangat besar. Dengan demikian, demi mengurangi tingkat emisi CO2 domestik dan menekan laju terjadinya pemanasan global, maka penerapan konsep energi bersih sangat diperlukan. "Energi bersih bisa diartikan sebagai energi ramah lingkungan, atau energi yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan," jelas Jumina.

Bila Indonesia dapat menerapkan konsep energi bersih, maka sistem energi yang dibangun bukan hanya menghasilkan ketahanan energi dalam arti terjadi keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan energi nasional, tapi juga dapat mewujudkan terciptanya lingkungan yang sehat, nyaman, dan lestari. "Sehingga sistem energi yang diterapkan akan bervisi jauh ke depan tanpa harus merampas hak dasar generasi penerus," kata Jumina.

Kenyataan, pengembangan teknologi energi bersih dan ramah lingkungan di Indonesia belum memuaskan. Keterbatasan kemampuan SDM merupakan faktor utama. Untuk itu, PSE UGM bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana UGM menggelar seminar sehari "Pengembangan Sumberdaya Manusia Bidang Energi Bersih Menuju Ketahanan Energi Nasional", di gedung Pascasarjana UGM, Selasa (12/4/2011).

Seminar menampilkan beberapa narasumber, antara lain anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Dr Ir Tumiran MEng; Direktur Energi, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas Ir Jadhie J Ardajat MSi; Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dr Ing Evita Legowo; Direktur Energi Primer PLN Ir Nur Pamudji MEng; Kepala Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Ir Arryanto Sagala; serta Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ir Luluk Sumiarso MSc.
...

Sabtu, 09 April 2011

Katun Anti-Air Sekaligus Anti-Ultra Violet

KOMPAS.com — Bahan tekstil yang dikembangkan para peneliti di China tak basah diguyur air sekaligus bisa melindungi penggunanya dari sinar ultraviolet (UV). Pada masa mendatang, bahan tersebut bisa digunakan untuk membuat baju anti-air dan anti-UV.

Menggunakan nanorod seng oksida, peneliti dari Northeast Normal University di China yang dipimpin Lingling Wang membuat lapisan untuk tekstil yang bahannya meniru sifat alami daun teratai yang menolak air. Selain itu, lapisan ini juga bisa mengeblok sinar ultraviolet untuk melindungi kulit penggunanya.

Seng oksida sebetulnya bereaksi terhadap sinar matahari sehingga memengaruhi sifat anti-air yang dimiliki nanorod. Untuk mengatasi hal itu, para peneliti membungkus nanorod dengan lapisan silika dan dikombinasi dengan serat katun alami.

Para peneliti yakin kalau teknologi ini dapat digunakan dalam produksi katun untuk tekstil. Hasilnya adalah kain yang kuat, multifungsi, anti-air, dan anti-sinar matahari. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
...

Kamis, 07 April 2011

Laut Nan Asam

Karbon dioksida yang kita lepaskan ke udara meresap ke dalam lautan dan perlahan-lahan mengasamkannya. Apakah tiram, remis, dan terumbu karang masih bisa bertahan seratus tahun dari sekarang?
Oleh ELIZABETH KOLBERT
Foto oleh DAVID LIITTSCHWAGER
Castello Aragonese adalah sebuah pulau kecil yang mencuar di Laut Tirreno/Tyrrhenian Sea. Pulau yang terletak 27 kilometer di barat Napoli/Naples ini dapat dijangkau dari Pulau Ischia yang lebih besar melalui jembatan batu yang sempit dan panjang. Para wisatawan mengunjungi Castello Aragonese untuk melihat suasana kehidupan di masa lalu. Sebaliknya, para ilmuwan yang mengunjungi pulau itu datang untuk melihat suasana kehidupan di masa depan.

Karena anomali geologi, laut di sekitar Castello Aragonese memberi gambaran keadaan lautan tahun 2050 dan setelahnya. Gelembung CO2 muncul dari celah vulkanik di dasar laut dan larut membentuk asam karbonat. Asam karbonat relatif lemah; setiap hari diminum orang dalam minuman berkarbonasi. Namun, jika terkumpul cukup banyak, senyawa ini dapat membuat air laut bersifat korosif. "Nyaris tak ada makhluk hidup yang bisa bertahan pada kadar CO2 yang sangat tinggi," jelas Jason Hall-Spencer, ahli biologi laut dari University of Plymouth Inggris. Castello Aragonese merupakan contoh alami bagi proses yang tidak alami: Pengasaman yang terjadi di lepas pantainya juga terjadi di seluruh lautan di dunia dengan laju yang lebih perlahan, seiring semakin banyaknya karbon dioksida dari knalpot dan cerobong asap yang diserap lautan.

Hall-Spencer telah memelajari laut di sekitar pulau itu selama sewindu terakhir, dengan saksama mengukur keadaan air dan meneliti ikan, karang, serta moluska yang hidup dan—terkadang—larut di sana. Pada suatu hari di musim dingin, aku berenang bersamanya dan Maria Cristina Buia, ilmuwan di Stasiun Zoologi Anton Dohrn Italia, untuk melihat efek pengasaman dari dekat. Kami membuang sauh sekitar 45 meter dari pantai Castello Aragonese. Gumpalan teritip membentuk garis keputihan di dasar tebing pulau yang tak henti dihempas gelombang. "Teritip memang sangat tangguh," ujar Hall-Spencer. Meskipun begitu, di daerah yang air lautnya paling terasamkan, mereka tak terlihat.

Kami semua terjun ke laut. Buia mencungkil beberapa limpet naas dari sebuah batu. Hewan ini memasuki perairan yang terlalu korosif baginya saat berkeliaran mencari makanan. Cangkangnya begitu tipis sehingga hampir transparan. Gelembung karbon dioksida naik dari dasar laut. Hamparan lamun melambai di bawah kami. Warnanya tampak hijau terang; organisme kecil yang biasanya melapisi daunnya dan mengusamkan warnanya, tak terlihat satu pun. Bulu babi, yang biasanya ditemukan tak jauh dari semburan, juga tak terlihat, hewan itu bahkan tak bisa hidup di air yang sedikit terasamkan.

Ubur-ubur, lamun, dan ganggang—tak banyak hewan lain yang hidup di daerah semburan paling banyak di Castello Aragonese. Bahkan beberapa ratus meter dari situ, banyak spesies asli yang tidak dapat bertahan hidup. Kadar asam di perairan itu diperkirakan sama dengan keasaman laut di seluruh dunia pada tahun 2100. "Di pelabuhan yang tercemar, biasanya hanya ada beberapa spesies mirip ganggang yang mampu mengatasi kondisi yang sangat berfluktuasi," ujar Hall-Spencer begitu kami kembali ke kapal. "Itulah yang akan terjadi jika level CO2 meningkat drastis."

Sejak awal revolusi industri, bahan bakar fosil—batubara, minyak, dan gas alam—yang dibakar dan hutan yang ditebang cukup untuk menghasilkan lebih dari 500 miliar ton CO2. Sebagaimana diketahui, atmosfer saat ini memiliki konsentrasi CO2 tertinggi dalam 800.000 tahun terakhir, dan mungkin lebih.

Yang kurang diketahui umum adalah emisi karbon juga mengubah lautan. Udara dan air terus-menerus bertukar gas, sehingga sebagian dari semua zat yang terlepas ke atmosfer akhirnya masuk ke laut. Angin dengan cepat melarutkannya ke air hingga kedalaman beberapa ratus meter, dan selama berabad-abad arus menyebarkannya ke kedalaman laut. Pada 1990-an tim ilmuwan internasional melakukan proyek penelitian besar, di antaranya mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 77.000 sampel air laut dari berbagai kedalaman dan lokasi di seluruh dunia. Pekerjaan itu memakan waktu 15 tahun. Penelitian itu menunjukkan bahwa lautan menyerap 30 persen karbon dioksida yang dihasilkan manusia selama dua abad terakhir. Dan lautan terus menyerap sekitar satu juta ton setiap jam.

Bagi kehidupan di darat, proses ini suatu anugerah; setiap ton CO2 yang diserap laut dari atmosfer berarti berkurang satu ton yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Namun, bagi kehidupan di laut, proses ini justru membawa petaka. Kepala National Oceanic and Atmospheric Administration, Jane Lubchenco, seorang ahli ekologi laut, menyebut pengasaman laut sebagai "kembaran pemanasan global yang sama jahatnya."

Skala pH, yang mengukur keasaman melalui konsentrasi ion hidrogen, bernilai dari nol sampai 14. Angka kecil berarti asam kuat, seperti asam klorida, yang mudah melepaskan hidrogen (lebih mudah daripada asam karbonat). Angka besar berarti basa kuat seperti soda kaustik. Air suling murni memiliki pH 7 yang netral. Air laut biasanya sedikit basa, dengan pH sekitar 8,2 di dekat permukaan laut. Sejauh ini emisi CO2 menurunkan pH air laut sekitar 0,1. Seperti skala Richter, skala pH merupakan hasil logaritma, sehingga perubahan nilai kecil sekalipun membawa dampak yang besar. Penurunan pH 0,1 berarti air menjadi 30 persen lebih asam. Jika tren ini terus berlanjut, pH permukaan akan turun menjadi sekitar 7,8 pada tahun 2100. Pada saat itu air akan 150 persen lebih asam dibanding tahun 1800.

Pengasaman yang terjadi sampai saat ini mungkin tak bisa dibalikkan. Meskipun secara teori mungkin saja bahan kimia ditambahkan ke laut untuk melawan efek CO2 tambahan, tetapi untuk melakukannya perlu volume yang sangat banyak; perlu setidaknya dua ton kapur, misalnya, untuk menetralkan satu ton karbon dioksida, dan dunia sekarang menghasilkan lebih dari 30 miliar ton CO2 setiap tahun. Sekalipun emisi CO2, entah bagaimana caranya, berhenti hari ini, perlu puluhan ribu tahun agar kandungan kimia air laut pulih ke kondisi sebelum zaman industri.

Pengasaman berdampak sangat banyak. Karena kondisi ini mendorong perkembangan jenis mikroba laut tertentu dan menghambat jenis yang lain, mungkin ini akan mengubah ketersediaan nutrisi penting seperti besi dan nitrogen. Karena alasan yang sama, proses ini mungkin menyebabkan lebih banyak sinar matahari yang menembus permukaan laut. Dengan mengubah kandungan kimia air laut, pengasaman juga diperkirakan akan mengurangi kemampuan air menyerap dan meredam suara frekuensi rendah hingga 40 persen, membuat beberapa bagian laut lebih berisik. Terakhir, pengasaman mengganggu reproduksi beberapa spesies dan kemampuan hewan lain—yang disebut pengapur (calfifier)—untuk membentuk cangkang dan kerangka dari kalsium karbonat.

Pada tahun 2008, kelompok yang beranggotakan lebih dari 150 peneliti terkemuka mengeluarkan pernyataan bahwa mereka "sangat prihatin terhadap perubahan kandungan kimia air laut yang cepat akhir-akhir ini," yang dalam beberapa dasawarsa dapat "sangat mengganggu organisme laut, jaring makanan, keanekaragaman hayati, dan perikanan." Terumbu karang air hangat merupakan kekhawatiran utama. Namun, karena karbon dioksida lebih mudah larut dalam air dingin, dampaknya justru mungkin muncul lebih dulu di dekat Kutub. Para ilmuwan mendokumentasikan efek yang signifikan pada pteropoda—siput perenang kecil yang merupakan makanan penting bagi ikan, ikan paus, dan burung baik di Arktika maupun Antartika. Percobaan menunjukkan bahwa cangkang pteropoda tumbuh lebih lambat dalam air laut yang terasamkan.

Dapatkah makhluk hidup beradaptasi dengan kandungan kimia laut yang baru? Bukti dari Castello Aragonese tidak menggembirakan. Celah vulkanik telah melepaskan CO2 ke laut itu selama sekurangnya seribu tahun, ujar Hall-Spencer kepada saya saat mengunjunginya. Namun, di daerah dengan pH 7,8—level yang mungkin dicapai lautan di seluruh dunia pada akhir abad ini—hampir sepertiga spesies yang hidup di sekitar situ, di luar kawasan semburan, lenyap. Padahal spesies itu telah "bergenerasi-generasi beradaptasi dengan kondisi ini," ujar Hall-Spencer, "tetapi tetap saja menghilang."

Delapan puluh kilometer di lepas pantai Australia dan di belahan dunia yang berbeda dengan Castello Aragonese, terdapat Pulau One Tree yang sama kecilnya. One Tree, yang sebenarnya ditumbuhi beberapa ratus pohon, berbentuk seperti bumerang, dengan dua lengan yang menjulur ke Laut Coral. Di lekukan bumerang itu, terdapat stasiun penelitian kecil yang dikelola oleh University of Sydney. Kebetulan, saat saya baru datang pada suatu sore musim panas yang menakjubkan, seekor penyu tempayan besar mendarat ke pantai di depan bangunan lab. Seluruh populasi manusia di pulau itu—11 orang, tidak termasuk saya—berkumpul untuk menyaksikan.

Pulau One Tree adalah bagian Great Barrier Reef, kawasan karang terbesar di dunia, yang membentang sepanjang lebih dari 2.250 kilometer. Seluruh pulau itu terdiri atas pecahan karang yang mulai menumpuk setelah badai hebat sekitar 4.000 tahun yang lalu. Bahkan hingga saat ini, di pulau ini tidak ada yang benar-benar bisa disebut tanah. Pepohonannya tampak mencuat langsung dari puing-puing itu seperti tiang bendera.

Saat para ilmuwan pertama kali mengunjungi pulau itu pada tahun 1960, mereka mengajukan pertanyaan semacam, Bagaimana terumbu tumbuh? Saat ini pertanyaan yang dihadapi lebih mendesak. "Sekitar 25 persen dari seluruh spesies di laut melewatkan setidaknya sebagian hidupnya di lingkungan terumbu karang," ujar Ken Caldeira, pakar pengasaman laut di Carnegie Institution, suatu malam sebelum keluar untuk mengumpulkan sampel air di terumbu itu. "Karang membangun prasarana ekosistem, dan jelas bahwa jika karang menghilang, seluruh ekosistem pun lenyap."

Ada banyak hal yang mengancam terumbu karang. Peningkatan suhu air menyebabkan lebih sering terjadi peristiwa "pemutihan", yaitu karang berubah putih metah dan biasanya lalu mati. Penangkapan ikan berlebihan memunahkan ikan penggerogot yang menjaga agar terumbu tidak ditutupi ganggang. Limpasan pertanian menyuburkan ganggang, semakin mengganggu ekologi terumbu. Di Karibia, beberapa spesies karang yang dulu melimpah kini hancur akibat infeksi yang menyisakan kumpulan putih jaringan yang mati. Mungkin karena faktor-faktor inilah, tutupan karang di Karibia menurun sekitar 80 persen antara 1977 dan 2001.

Pengasaman lautan menambahkan ancaman lain, yang mungkin tidak langsung terlihat dampaknya, tetapi dalam jangka panjang, lebih merusak karang keras pembentuk terumbu. Pengasaman merusak struktur dasar purbanya—kerangka batu hasil sekresi berjuta-juta polip karang selama ribuan tahun.

Polip karang adalah hewan kecil yang membentuk lapisan tipis jaringan hidup di permukaan terumbu. Bentuk hewan ini agak mirip bunga, dengan enam tentakel atau lebih yang menangkap makanan dan memasukkannya ke mulut di tengah tubuhnya. (Banyak karang sebenarnya mendapatkan sebagian besar makanannya dari ganggang yang hidup dan berfotosintesis di dalamnya; saat pemutihan karang, stres menyebabkan polip melepaskan ganggang simbionnya yang berwarna gelap.) Setiap polip menyelimuti dirinya dengan rangka luar pelindung berbentuk mangkuk dari kalsium karbonat, yang turut membentuk kerangka gabungan seluruh koloni.

Untuk membuat kalsium karbonat, karang perlu dua bahan: ion kalsium dan ion karbonat. Asam bereaksi dengan ion karbonat, mengubahnya menjadi ion bikarbonat. Jadi, dengan bertambahnya karbon dioksida di atmosfer, ion karbonat dalam air berkurang, dan karang harus mengeluarkan lebih banyak energi untuk mengumpulkan ion tersebut. Dalam kondisi laboratorium, pertumbuhan kerangka karang terlihat menurun sebanding dengan pengurangan konsentrasi karbonat.

Pertumbuhan lambat mungkin bukan masalah besar di laboratorium. Namun, di laut terumbu karang terus-menerus dihancurkan dan dimakan oleh organisme lain, baik besar maupun kecil. "Terumbu karang mirip kota," kata Ove Hoegh-Guldberg, mantan pemimpin One Tree Island Research Station yang sekarang mengepalai Global Change Institute di University of Queensland Australia. "Ada perusahaan konstruksi dan ada perusahaan pembongkaran. Dengan membatasi pasokan bahan bangunan ke perusahaan konstruksi, keseimbangan menjadi lebih condong ke penghancuran, yang terjadi secara alami sepanjang waktu, bahkan pada karang yang sehat. Pada akhirnya yang terjadi adalah kota itu menghancurkan dirinya sendiri."

Dengan membandingkan hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 1970 dengan yang diambil baru-baru ini, tim Caldeira menemukan bahwa di satu lokasi di ujung utara pulau itu, kalsifikasi mengalami penurunan sebesar 40 persen. (Tim ini berada di One Tree untuk mengulang penelitian tersebut di ujung selatan pulau.) Tim lain yang menggunakan metode berbeda menemukan bahwa pertumbuhan karang Porites, yang membentuk bonggol besar mirip bongkah batu, turun 14 persen di Great Barrier Reef antara 1990 dan 2005.

Pengasaman laut tampaknya memengaruhi kemampuan karang untuk menghasilkan koloni baru. Pada dasarnya, karang dapat mengklon dirinya sendiri, dan seluruh koloni mungkin terdiri atas polip yang genetiknya identik. Namun, setahun sekali di musim panas, banyak spesies karang yang juga melakukan "pemijahan missal." Setiap polip membentuk kantong jambon seperti manik-manik yang berisi sel telur dan sperma. Pada malam pemijahan, semua polip melepaskan kantongnya ke air. Demikian banyaknya kantong yang ada di dalam air sehingga lautan tampak tertutup tabir keunguan.

Selina Ward, peneliti di University of Queensland, meneliti reproduksi karang di Pulau Heron, sekitar enam belas kilometer di barat One Tree, selama 16 tahun terakhir. Saya menemuinya hanya beberapa jam sebelum peristiwa pemijahan tahunan. Dia dengan saksama mengamati selusin tangki karang yang sedang melakukan pembuahan. Begitu karang melepaskan kantong jambonnya, dia berencana mengambilnya dan mengujinya dengan berbagai tingkat keasaman. Hasilnya sejauh ini menunjukkan bahwa pH rendah menyebabkan penurunan pada kesuburan, perkembangan larva, dan proses menetap—tahap saat larva karang mengendap, melekatkan diri pada sesuatu yang padat, dan mulai memproduksi koloni baru. "Dan jika ada tahapan tersebut yang tidak berjalan, tidak akan muncul karang pengganti dalam sistem ini," ujar Ward.

Terumbu yang dihidupi karang sangat penting untuk menjaga keragaman organisme yang luar biasa. Sekitar satu sampai sembilan juta spesies laut hidup di atau di sekitar terumbu karang.

Begitu kecepatan tumbuh terumbu tidak bisa lagi mengimbangi erosi, komunitas ini akan hancur. "Terumbu karang akan kehilangan fungsi ekologinya," ujar Jack Silverman, seorang anggota tim Caldeira di Pulau One Tree, kepada saya. "Terumbu karang tidak akan dapat mempertahankan strukturnya. Dan tanpa bangunan, penghuninya mau hidup di mana?" Saat itu akan tiba pada tahun 2050. Berdasarkan skenario emisi konstan seperti saat ini, konsentrasi CO2 di atmosfer saat itu akan dua kali lipat konsentrasinya pada zaman praindustri. Banyak percobaan menunjukkan bahwa terumbu karang akan mulai hancur saat itu.

Karang, tentu saja, hanya salah satu jenis pengapur. Ada ribuan yang lain. Krustasea seperti teritip juga pengapur, dan demikian pula ekinodermata seperti bintang laut dan bulu babi, serta moluska seperti kima dan tiram. Ganggang karang—organisme kecil yang menghasilkan zat yang mirip lapisan cat jambon atau lila—juga pengapur. Kalsium karbonat yang disekresikannya membantu memperkokoh terumbu karang, tapi ganggang ini juga ditemukan di tempat lain—di lamun di Castello Aragonese, misalnya. Ketiadaannya di lamun dekat semburan vulkaniklah yang membuat lamun itu tampak begitu hijau.

Pengasaman membuat semua pengapur harus bekerja lebih keras, meskipun beberapa tampak lebih berhasil mengatasinya. Dalam percobaan, para peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution menemukan bahwa walaupun kebanyakan pengapuran menurun akibat kenaikan karbon dioksida, ada yang justru menghasilkan kapur lebih banyak.

"Organisme membuat pilihan," jelas Ulf Riebesell, pakar oseanografi biologi di Leibniz-Institut für Meereswissenschaften di Kiel, Jerman. "Makhluk hidup dapat merasakan perubahan lingkungan, dan beberapa di antaranya memiliki kemampuan untuk mengimbanginya. Hanya perlu mencurahkan energi lebih banyak untuk pengapuran. Mereka memilih, 'Baik, saya akan mengurangi reproduksi' atau 'Saya akan mengurangi pertumbuhan.'" Yang mendorong pilihan tersebut, dan apakah pilihan itu dapat bertahan lama, masih belum diketahui; kebanyakan penelitian sampai saat ini dilakukan pada makhluk yang hidup sebentar di dalam tangki, tanpa bersaing dengan spesies lain.

Sementara itu, para ilmuwan baru saja mulai mengeksplorasi pengaruh pengasaman laut terhadap organisme yang lebih kompleks seperti ikan dan mamalia laut. Perubahan di dasar jaring makanan—pteropoda pembentuk cangkang, misalnya, atau kokolitofor—pasti akan memengaruhi hewan-hewan yang lebih tinggi. Namun, perubahan pH air laut juga mungkin berdampak langsung pada fisiologinya. Misalnya, para peneliti di Australia menemukan bahwa ikan giru muda tidak bisa menemukan habitat yang cocok jika kadar CO2 meningkat. Rupanya air yang terasamkan mengganggu indra penciumannya.

Selama sejarah panjang kehidupan di Bumi, sering terjadi tingkat karbon dioksida atmosfer lebih tinggi daripada kadarnya saat ini. Namun, sangat jarang—kalaupun pernah—naik secepat sekarang. Untuk kehidupan di lautan, mungkin laju perubahanlah yang paling penting.

Untuk menemukan periode yang mirip dengan saat ini, kita harus mundur sekurangnya 55 juta tahun, ke masa yang dikenal sebagai Maksimum Termal Paleosen-Eosen atau MTPE. Selama MTPE, karbon dalam jumlah besar dilepaskan ke atmosfer, asalnya tidak diketahui dengan pasti. Suhu di seluruh dunia meningkat sekitar enam derajat Celsius, dan kandungan kimia air laut berubah secara drastis. Kedalaman laut menjadi sangat korosif sehingga di banyak tempat cangkang tak lagi menumpuk di dasar laut dan larut begitu saja. Teras-endapan periode ini terlihat sebagai lapisan tanah liat merah yang diapit dua lapisan putih kalsium karbonat. Banyak spesies foraminifera laut dalam yang punah.

Anehnya, sebagian besar organisme yang hidup di dekat permukaan laut tampaknya melewati masa MTPE dengan baik-baik saja. Mungkin makhluk laut lebih tangguh daripada yang ditunjukkan hasil penelitian di tempat-tempat seperti Castello Aragonese dan Pulau One Tree. Atau mungkin MTPE, walaupun ekstrem, tidak seekstrem yang terjadi sekarang.

Lapisan sedimen tidak mengungkapkan kecepatan pelepasan karbon pada masa MTPE. Namun, penelitian dengan pemodelan menunjukkan bahwa kejadian itu berlangsung selama ribuan tahun—cukup lambat sehingga efek kimia dapat menyebar ke seluruh laut hingga ke bagian dalam. Laju emisi saat ini kira-kira sepuluh kali lebih cepat, dan tidak tersedia cukup waktu agar lapisan air dapat bercampur. Pada abad mendatang pengasaman akan terkonsentrasi di dekat permukaan, tempat tinggal sebagian besar pengapur bahari dan semua karang tropis. "Yang kita lakukan sekarang sangat istimewa secara geologi," ujar Andy Ridgwell, pakar iklim University of Bristol.

Masih mungkin untuk menghindari skenario pengasaman yang paling ekstrem. Namun, satu-satunya cara untuk melakukannya, atau setidaknya satu-satunya cara yang ditemukan orang sejauh ini, adalah memangkas emisi CO2 secara drastis. Pada saat ini, karang dan pteropoda harus berhadapan dengan ekonomi global yang dibangun dengan bahan bakar fosil murah. Bukan pertarungan yang seimbang.

Sumber: National Geographic Indonesia
...

Pengusaha Inggris Wujudkan Jet Dasar Laut

Salah satu pengusaha terkaya di Inggris Richard Branson mewujudkan jet dasar laut. Ia sendiri akan menjelajah bawah laut untuk wisata dan ilmu pengetahuan.

Branson menamakan proyek barunya sebagai Virgin Oceanic, selaras dengan maskapai penerbangannya yang bernama Virgin Atlantic dan proyek wisata luar angkasa Virgin Galactic. Ia memperkenalkan kendaraan yang disebut jet dasar laut yang akan digunakan Virgin Oceanic.

"Kapal sepanjang 5,5 meter ini bisa menyelam hingga kedalaman di bawah 11 kilometer di bawah permukaan laut," kata Branson memperkenalkan jet dasar laut pada konferensi pers di Newport Beach, California, Selasa (5/4/2011) waktu setempat.

Kendaraan tersebut berpenumpang tunggal. Branson mengatakan jet dasar laut Virgin Oceanic sanggup membawa pengendaranya selama seharian di dasar laut dalam. Ia memperkirakan biaya untuk melakukan sekali perjalanan ke palung dasar laut "hanya" sekitar 10 juta dollar AS.

Virgin Oceanic akan melakukan lima kali penyelaman dalam dua tahun ke depan. Sasaran pertama adalah mendekati Palung Mariana di Samudera Pasifik pada kedalaman sekitar 11 kilometer dari permukaan laut. Branson berencana melakukannya sendiri pada kesempatan kedua ke Palung Puerto Rico di Samudera Atlantik. Daerah lain yang akan dikunjungi yakni Molloy Deep di Laut Arktik, Kutub Utara, Palung South Sandwich, dan Diamantina di Laut Hindia.

"Di sana banyak sekali yang bisa dijelajah begitu banyak yang bisa ditemui," kata Branson. Ia berharap terobosan yang dilakukannya bisa turut menyumbang ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia di masa depan.

Richard Branson bukan pertama kali merintis wisata kontroversial. Ia yang pertama kali menciptakan wisata ke luar angkasa lewat Virgin Galactic. (Tri Wahono)

Sumber: KOMPAS.com
...

Mendefinisikan Cinta Secara Ilmiah,menurut Ilmuwan

Peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, menemukan ada 12 area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik.

Jadi, cinta itu berasal dari hati atau otak? "Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat asalnya dari otak," kata Ortigue. "Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak."

Penelitian lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta pada pandangan pertama". Hal ini dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan kalau cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.

Ortigue menjelaskan dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.

Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik.

Sumber: NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA
...

Tinta Bisa Mendeteksi Bahan Peledak

KOMPAS.com — Para ilmuwan telah mengembangkan zat cair seperti tinta yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan bahan peledak. Sistem yang menggunakan zat ini siap digunakan di alat pendeteksi bahan peledak di bandara mulai tahun depan.

Tinta tersebut dibuat dari partikel yang berubah warna dari biru gelap menjadi kuning pucat atau transparan pada saat ada bahan peledak yang terbuat dari peroksida. Unsur tersebut merupakan bahan baku peledak yang digunakan teroris untuk mengebom London pada tahun 2005.

Perubahan warna yang terjadi secara instan merupakan sensor untuk mendeteksi uap dari bahan peledak yang tersimpan di dalam pakaian atau makanan.

"Tinta ini akan digunakan di berbagai tempat yang biasa disasar teroris dengan bahan peledak, termasuk medan perang, bandara, dan terowongan bawah tanah," kata pemimpin studi Dr Allen Apblett dari Oklahoma State University, Amerika Serikat.

Untuk menguji, tinta dapat diteteskan ke dalam cairan nonminuman. Pada cairan minuman, pengujian dilakukan dengan tabung khusus yang dimasukkan ke dalam minuman. Reaksi terjadi di dalam tabung dan tidak mencemari minuman. Apblett berharap cairan ini sudah dapat digunakan di bandara setidaknya tahun depan. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
 
Sumber :
National Geographic Indonesia
...