JAKARTA, KOMPAS.com - Said Abdullah,aktvis dari Koalisi Rakyat untuk Ketahanan Pangan mengatakan bahwa banyak kebijakan pemerintah terkait upaya adaptasi perubahan iklim justru tidak tepat. Ia menyampikan hal tersebut dalam diskusi bertajuk "Sejauh Mana Keadilan Iklim di Indonesia?" yang diselenggarakan Forum Masyarakat Sipil Indonesia untuk Keadilan Iklim, Kamis (7/4/2011).
"Perubahan iklim justru jadi kambing hitam, justifikasi pada kebijakan yang mempercepat perubahan iklim," ungkapnya. Dalam konteks ketahanan pangan, ia mencontohkan, saat produksi pangan turun, kebijakan yang diambil justru impor beras. "Pemerintah tidak berpikir bahwa kalau impor itu butuh transport panjang yang berkaitan dengan emisi, seolah menutup mata akan kebutuhan tersebut," paparnya.
Selain itu, ia memberi ilustrasi di Jawa Timur misalnya. Di sana dilakukan penanaman padi hibrida. Padahal langkah itu belum tentu tepat dengan kondisi lingkungan. Penggunaan padi hibrida juga sekaligus membuat masyarakat tergantung pada suplai benih.
Contoh kebijakan lain yang sangat disayangkannya adalah upaya mendorong swasta bermain di bidang pertanian. Menurutnya, tak ada jaminan jika pihak swasta yang mengejar keuntungan bisa mengelola pertanian dengan ramah lingkungan. Di tengah gembar gembor pemerintah untuk mengurangi emisi sebanyak 26-40 persen, ia menilai bahwa pemerintah belum cukup serius berusaha mengatasi perubahan iklim.
Kebijakan yang diterapkan juga cenderung general, tidak melihat kelokalan. Ia mengatakan, adaptasi harus dimulai dengan melihat kondisi lokal, tidak bisa disamakan satu daerah dengan lainnya.
Tentang benih padi yang digunakan misalnya, mestinya mampu menggali potensi lokal dan memberdayakan masyarakat lewat proses penyilangan. "Pengalaman saya di Indramayu, dibanding dengan benih yang diberikan, benih lokal dan yang disilangkan oleh petani justru lebih mampu bertahan dan menghasilkan," paparnya.
Masyarakat sendiri menurutnya telah berupaya secara mandiri melakukan adaptasi. Salah satu langkah yang diambil adalah diversifikasi, misalnya menanam padi sekaligus holtikultura. Ini akan mengatasi masalah bila padi mengalamo kegagalan. Upaya lain adalah peningkatan kapasitas lewat ujicoba varietas tertentu dan pengembangan varietas dengan persilangan. Ke depan, ia berharap upaya masyarakat dilirik untuk dijadikan dasar langkah adaptasi mengatasi perubahan iklim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar