Radiasi komputer dapat mengakibatkan rabun mata, katarak, epilepsi. Efeknya baru dirasakan 15 atau 20 tahun kemudian. Efek tersebut merupakan proses yang terjadi secara bertahap yang kebanyakan orang tidak menyadari bahwa resiko tersebut benar-benar bisa terjadi.
Seperti yang sudah pernah kita bahas di chapter pertama, bahwa semua alat elektronik mengeluarkan sejenis medan elektromagnetik (electromagnetic field atau EMF) yang merupakan salah satu jenis radiasi.
Namun, EMF adalah jenis radiasi yang non-ionisasi, atau radiasi yang energinya bahkan tidak cukup untuk mengionisasi atom atau mengeksitasi elektron, berbeda dengan radiasi uranium, yang merupakan radiasi ionisasi.
Contoh dari radiasi yang ekstrem dari alat elektronik adalah radiasi dari microwave, yang mengeluarkan medan dengan frekuensi tinggi yang bisa dideteksi meskipun dalam jarak beberapa yard. Namun kebanyakan radiasi alat elektronik lainnya akan berkurang dalam jarak beberapa inchi saja. Jadi selama kita menjaga jarak yang cukup saat menggunakan alat-alat tersebut, maka tidak ada yang perlu dirisaukan.
Namun ada kasus khusus seperti pada penggunaan laptop. Banyak orang meletakkan laptop di atas paha mereka pada saat mereka bekerja. Artinya, jarak antara tubuh dengan laptop adalah nol. Berarti resiko lebih besar,bukan?
Radiasi yang keluar dari laptop kebanyakan berasal dari dalam komponen laptop, seperti harddisk dan chip memori, daripada yang keluar dari layar.
WI-FI
Wi-fi ( wireless fidelity ) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nir kabel, yang semakin populer penggunaannya dinegara maju maupun negara berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan, diantara bahaya yang ditimbulkannya adalah bahaya yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang electrosensitif.
Wi-fi ( wireless fidelity ) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nir kabel, yang semakin populer penggunaannya dinegara maju maupun negara berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan, diantara bahaya yang ditimbulkannya adalah bahaya yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang electrosensitif.
Tranceiver (penerima) koneksi wireless juga menghasilkan radiasi microwave, sehingga ada juga dugaan yang menyebutkan bahwa sinyal wireless (atau wi-fi, wireless fidelity) jauh lebih berbahaya.
Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman kesehatan bagi manusia?. Pertanyaan itu muncul dan memancing perdebatan setelah Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman Panorama–program stasiun televisi Inggris, BBC–menyiarkan hasil investigasinya.
Menurut temuan Panorama, tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran Panorama menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel.
Temuan ini dianggap signifikan karena anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih banyak daripada orang dewasa.
Di perkotaan Inggris, hotspot Wi-Fi muncul bak jamur. Menurut Panorama, dalam 18 bulan terakhir ada 2 juta pengguna Wi-Fi baru. Wi-Fi digunakan pada 70 persen sekolah sekunder dan 50 persen sekolah primer.
Berbeda dengan Panorama, pengukuran tingkat radiasi di sekolah Norwich itu jauh di bawah ambang batas keamanan yang dibuat pemerintah. Bahkan masih 600 kali di bawah ambang batas. Tapi sebagian ilmuwan menduga basis ambang batas itu tidak benar. Para peneliti juga prihatin dengan tidak adanya penelitian tentang dampak radiasi jaringan nirkabel (Wi-Fi). Padahal untuk riset serupa pada ponsel dan menara radio ada ribuan.
Namun WHO (World Health Organization) menyangkal hal ini dan mengatakan bahwa efek WI-FI masih di bawah batas yang bisa merusak tubuh manusia.
Berikut ini adalah sedikit paparan mengenai bagian-bagian komputer yang umumnya menyusun unit komputer dengan atau tanpa WI-FI.
MONITOR
Jika Anda bekerja dengan komputer 12 jam sehari dan monitor komputer Anda tidak dilindungi dengan filter Anti radiasi akan menyebabkan mata anda perih dan merah. Monitor komputer menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, dan radiasi electromagnetic (sama dengan yang dihasilkan oleh microwave).
Hasil riset radiasi monitor terutama komputer juga memberikan gambaran bahwa: radiasi monitor komputer secara diagonal terjadi bocoran radiasi yang jauh lebih besar jika kita berhadapan secara langsung. ( mis: kalau kita berhadapan langsung, besarnya radiasi x ; maka dengan monitor yang sama kalau kita di posisi diagonalnya, besarnya radiasi x+y).
Waspada keretakan retina karena pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor komputer anda. Monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang murah. pancaran radioaktif ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. kerusakan pada mata tidak serta merta, tetapi bersifat gradual. selalu isitirahatkan mata anda dengan cara menutup mata tiap 3 jam berkomputer selama 5 menit. Penelitian lanjut masih dilakukan di pusat mata USA.
Ada rekomendasi bahwa batas medan elektromagnetik yang bisa dtoleransi tubuh adalah 2.5 miliGauss. Namun, laptop ternyata bisa mengeluarkan lebih dari 150 mG saat digunakan.
Ini adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi efek dari radiasi komputer adalah sebagai berikut :
1. Bila bekerja dengan komputer, setiap ±30 s/d 50 menit,
istirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai terjauh (lihat ke awan). Di perusahaan yang berkaitan dengan komputer di LN,malah setiap 50 menit seluruh layar komputer di set auto shut down, untuk mengistirahatkan mata seluruh karyawan sejenak selama 5 menit.
istirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai terjauh (lihat ke awan). Di perusahaan yang berkaitan dengan komputer di LN,malah setiap 50 menit seluruh layar komputer di set auto shut down, untuk mengistirahatkan mata seluruh karyawan sejenak selama 5 menit.
2. Gunakan monitor LCD (liquid crystal display) dan screen filter untuk mengurangi radiasi komputer. Radiasi yang disebabkan oleh monitor LCD cenderung lebih kecil bila dibandingkan dengan radiasi monitor tabung.
3. Sesuaikan setting pada monitor Anda. Akan berakibat buruk pada mata jika setting monitor Anda menjadi terlalu gelap atau terlalu terang. Cobalah untuk melakukan seting pada cahaya dan contras agar nyaman untuk mata.
4. Sesuaikan posisi monitor agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika letak monitor terlalu tinggi maka akan menggangu suplay udara menuju otak. Posisi yang ideal untuk monitor adalah sejajar dengan mata.
5. Jaga jarak Anda dengan monitor. Idealnya, jarak minimal antara mata dengan komputer adalah 45 cm.
CONTRAST & BRIGHTNESS
Pekerjaan yang berkaitan dengan keakuratan warna (misalnya design), tentunya sangat tergantung pada brightness dan contrast monitor; dari hasil riset makin tinggi set brightness dan contrast, maka makin tinggi radiasinya. Setiap mata orang memiliki daya tahan yang berbeda; pedih, keluar air mata, iritasi, dll, yang merupakan akibat dari hal tersebut diatas. Apabila hal ini terus menerus dialami dalam jangka waktu yang cukup lama, maka salah satu akibatnya adalah: menderita Asthenopia (pupil mata jadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena intensitas cahaya (radiasi komputer, brightness contrast, cahaya matahari, dll yang berlebihan).
Ada beberapa cara untuk menjaga mata anda lebih maksimal, diantaranya :
1. Jika lelah, istirahatkan sebentar mata Anda. Jangan memaksakan diri untuk tetap menatap komputer saat sedang lelah.
2. Jangan lupa untuk terus makan makanan yang bergizi terutama yang mengandung banyak vitamin A misalnya wortel. Namun perlu diingat bahwa konsumsi vitamin A agar disesuaikan dengan dosisnya. Apabila terlampau banyak mengkonsumsi vitamin A bisa menyebabkan overdosis vitamin A. Untuk konsumsi vit A, menurut hasil riset terbaru dari inggris antara lain: Kebutuhan konsumsi vit A untuk balita : 200 SI/kg berat badan, Sedangkan untuk orang dewasa : 70 SI/kg berat badan. Jadi tidak perlu konsumsi tablet vit A secara khusus dan kontinu, karena dapat menimbulkan batu ginjal. Tablet Vit A dapat diminum seminggu 1x. Lain hal-nya dengan Wortel / sayuran/ buah berwarna hijau / Orange semuanya yang alami mengandung Pro vit. A yang dapat diurai tubuh dengan baik sehingga tidak berdampak merugikan kesehatan. Wortel segar dapat dimakan langsung.
3. Di kompress dengan air hangat/boorwater/dengan mentimun (baik untuk mata dan kulit)
4. Tidur/ istirahat teratur selama 8 jam.
5. Khusus di daerah tropik, masih banyak orang yang belum sadar dan ‘care’ terhadap mata sendiri: lindungi mata anda dari terik matahari karena intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan katarak.
6. Khusus Orang Tua dan Calon Orang Tua : Anjurkan anak anda dari ekarang, menonton TV / main playstation,dsb, dengan jarak minimal 3 meter. Jangan membaca sambil tidur / ditempat yang kurang pencahayaannya. Hal inisangat penting ditanamkan sejak dini.
Komputer desktop dilengkapi dengan casing metal sehingga membentuk pelindung Gauss yang melindungi dari radiasi. Namun pada pembuat laptop ada yang menghilangkan pelindung ini dari produknya agar laptop mereka lebih ringan dan lebih menarik pengguna.
Menurut Profesor Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia, yang diwawancarai Panorama, “Jika melihat literatur, Anda bisa temukan sejumlah efek radiasi, seperti kerusakan kromosom, berdampak pada kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori jangka pendek, serta meningkatnya kejadian berbagai tipe kanker.”
Radiasi sangat mengganggu jaringan tubuh manusia terutama pada kulit, telinga, mata, sistem syaraf dan dapat menyebabkan gangguan sel yang menyebabkan mutasi gen. Seperti juga yang terjadi pada laptop. Alat komunikasi yang satu ini sudah membudaya penggunaannya . Selain penggunaannya kadang sembarang juga kerap kali akrab dibawa kemana-mana dan sangat akrab dengan prilaku pemilikinya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tadi sebisa mungkin kita menghindari pengaruh radiasi yang hebat pada monitor serta sistem mekanisnya. Karena dalam sebuah riset ditemukan pada 30.000 kasus pada pekerja komputer tahun 1969, menemukan kasus mayoritas yang terjadi adalah selain kanker otak juga gangguan sistem saraf pusat manusia juga menyebabkan kematian.
Memang bukan perkara yang mudah untuk menghindari radiasi komputer karena untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari kita selalu dituntut untuk tetap berada di depan komputer. Namun, masih ada beberapa cara seperti diatas yang bisa dilakukan untung mengurangi efek buruk dari radiasi komputer.
Artikel ini pun sama sekali tidak melarang anda untuk tetap menggunakan laptop atau komputer, namun layak menjadi wacana memutuskan hal yang terbaik untuk diri kita, sekaligus teguran buat saya pribadi.
2 komentar:
Benar bro....aq jg kadang ngantuk pk leptop....tp kalau lihat gambar ikan tidak pake baju kok ngantuknya hilang ya?
..naluri,bro..
..wkwkwkwkwkwk..
Posting Komentar